Wisma Salam secara kawasan adalah kompleks bangunan yang digunakan untuk retret generasi muda katolik, berlokasi di perbatasan antara Yogyakarta dan Magelang. Komplek bangunan ini pertama kali dibangun pada tahun 1975 oleh Y.B Mangunwijaya. Setelah 50 tahun, beberapa gugus bangunan banyak yang mulai rusak dan perlu perbaikan. Salah satu bangunan pertama yang dipugar adalah bangunan kecil di sudut tenggara kawasan, bangunan yang dulu merupakan kamar dari Mangunwijaya.
Proses renovasi bangunan berawal dengan mendokumentasi bangunan eksisting. Pada pembongkaran awal, semua prosesnya didokumentasi sehingga menemukan sistem bangunan dan detail bangunan aslinya. Dokumentasi tadi menjadi titik tolak studiotanah untuk merekonstruksi dan memberikan tambahan ataupun mengurangi bangunannya.
Kami memutuskan untuk mengganti bahan atap menjadi genteng, agar suhu di dalam ruangnya bisa menjadi lebih nyaman. Penggantian bahan memerlukan peninggian sudut atap, yang kemudian kami respon dengan penambahan kisi-kisi kaca warna untuk aliran udara. Bahan dinding tetap kami pertahankan untuk memakai lembaran fiber semen, hanya saja cara penyusunannya kami modifikasi, seperti bangunan lain yang dalam satu area Wisma Salam, dengan dijepit menggunakan plat, sehingga mudah diganti.